top of page
logo1.png
Cawas.png

PROFIL WILAYAH KECAMATAN CAWAS

Kecamatan Cawas terdiri dari 20 Desa dengan luas 3.448 Ha yang terdiri dari :

  • Sawah seluas 2.314 Ha,

  • Tegalan / kebun seluas 46 Ha,

  • Lahan terbangun seluas 905 Ha, dan

  • 156,57 Ha sebagai lahan peruntukan lainnya.

Desa dengan luas wilayah terbesar adalah Desa Gombang yang kemudian diikuti oleh Desa Pogung. Sedangkan Desa dengan wilayah terkecil adalah Desa Bendungan.

DEMOGRAFI

penduduk_edited.png

Piramida penduduk berbentuk Stationer, dimana jumlah penduduk usia muda, dewasa, dan tua yang hampir sama yang mengindikasikan bahwa tingkat kelahiran dan kematian yang cenderung rendah. Piramida penduduk juga menunjukkan bahwa adanya bonus demografi di Kecamatan Cawas yang ditandai dengan dominasi penduduk berada pada usia produktif.

EKONOMI

pdrb.png

PDRB Kecamatan Cawas tahun 2000-2011 mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan PDRB menunjukkan bahwa perekonomian di Kecamatan Cawas mengalami pertumbuhan di setiap tahunnya.

tipologi.png
Profil Kecamatan
Sektor Komoditas

TERNAK SAPI

Permasalahan Kecamatan Cawas

PRODUKTIVITAS PERTANIAN

Kecamatan Cawas memiliki luas sawah terbesar di Kabupaten Klaten sluas 2315  Ha, potensi pertanian berperan sebagai salah satu penyangga padi Klaten. Namun, produktivitas padi berada pada peringkat 26 yaitu sebesar 47.39. Hal ini disebabkan oleh bencana banjir (2 kali setahun pada Juni-September) dan kekeringan (sekali setahun pada Agustus). Masalah tersebut akan berdampak pada pendapatan petani yang menurun akibat produksi pertanian yang menurun pula.

KEMISKINAN

Sebanyak 779 KK  (dari total 1540 KK miskin)

  • Penduduk miskin di kawasan perkotaan sebesar 12,67%.

  • Penduduk miskin di pedesaan sebesar 5,12%.

  • Penduduk miskin secara keseluruhan Kecamatan Cawas yaitu 7,3%.

Permasalahan ini merupakan dampak dari fungsi kota sebagai Pusat Transformasi Sosial yang tidak optimal, dimana kawasan perkotaan kurang mampu menyediakan kesempatan ekonomi untuk memakmurkan penghuninya.

FASILITAS PERKOTAAN

Jangkauan fasilitas

  • Fasilitas perkotaan; Pasar Masaran, Rumah Sakit, dan SMAN 1 Cawas belum menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Cawas terutama pedesaan.

  • Fasilitas dasar; SD (70%), dan SMP(64%) juga belum dapat menjangkau seluruh wilayah Kecamatan Cawas. 

Keadaan ini dinilai merupakan masalah dimana seharusnya fasilitas-fasilitas tersebut dapat mencapai seluruh wilayah Kecamatan baik perkotaan maupun desa.

KESEJAHTERAAN PETANI

Nilai tukar petani atau NTP merupakan salah satu indikator untuk menganalisa tingkat kesejahteraan petani. NTP di Kecamatan Cawas masih dibawah 63,5 (standar sejahtera NTP>100) yang disebabkan oleh produktivitas padi rendah akibat bencana kekeringan dan banjir. Apabila hasil produksi berkurang maka pendapatan pun akan berkurang sehingga mata pencaharian petani menyumbang penduduk miskin yang cukup besar.

FUNGSI KOTA

Tidak terpenuhinya 2 fungsi kota, yaitu:

Fungsi kota sebagai pusat transportasi tidak optimal

  • Tidak aktifnya terminal tipe C

  • Minimnya bus yang beroperasi (11 bus tahun 2019 dari 50 bus pada tahun 2015)

  • Tidak adanya kendaraan umum angkutan desa.

Hal tersebut mengahambat proses distribusi di Kecamatan Cawas.

​

Fungsi kota sebagai pusat transformasi sosial

  • Porsentase penduduk miskin kawasan perkotaan yang lebih tinggi (12,67%) dari penduduk miskin pedesaan (5,12%). Hal ini menunjukkan bahwa kawasan perkotaan belum mampu memberikan kemakmuran melalui kesempatan ekonomi yang ada bagi penghuninya.

ISU PERENCANAAN WILAYAH KECAMATAN

Kurang Optimalnya Fungsi Kota Kecamatan Cawas yang Berperan dalam Meningkatkan Daya Saing Perekonomian dan Mengurangi Ketimpangan antara Kawasan Pedesaan dan Perkotaan Kecamatan Cawas

PROFIL KAWASAN PERKOTAAN CAWAS

Kawasan perkotaan.png
Profil Perkotaan
tgl.png
bentuk putih.png
struktur putih.png

Model struktur kota Cawas yaitu tipe linear, ditandai dengan kepadatan fungsi aktivitas pada sepanjang jalan kolektor, fasilitas utama yang tersebar di sepanjang jalan kolektor, jalan kolektor sebagai tulang punggung jaringan jalan dengan hierarki lebih kecil, dan kepadatan yang berkurang apabila semakin jauh dari jalan. Pusat pelayanan kota terletak di Desa Cawas tepatnya pada sepanjang jalan kolektor yang menghubungkan Kecamatan Cawas dengan Kecamatan Bayat, Sukoharjo, dan Kota Solo.

Persebaran Penduduk

Jumlah penduduk kawasan perkotaan pada tahun 2017 berjumlah 17.857 jiwa. Penduduk menyebar lebih mengikuti aliran akses jalan dan adanya keberadaan fasilitas penunjang. Semakin lengkap fasilitas perkotaannya maka jumlah kepadatan penduduknya semakin meningkat. 

Sebaran Rumah

Perumahan dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis berdasarkan kelengkapan persyaratan keselamatan bangunannya yakni rumah layak huni dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Perekonomian

Mata pencaharian pada sektor pertanian berjumlah 3924 jiwa dan sektor non pertanian berjumlah 3901 jiwa. Pada dasarnya mata pencaharian di kawasan perkotaan Cawas sudah bergeser ke non pertanian mengingat persentase perbandingan mata pencaharian sektor pertanian antara kota dengan desa lebih besar di desa sebesar 60%.

Aktivitas

Pusat pelayanan Kawasan perkotaan Cawas berfungsi untuk melayani kegiatan dan kebutuhan masyarakat di dalam perkotaan maupun luar perkotaan. Aktivitas yang terdapat didalam pusat Perkotaan cawas antara lain Perdagangan dan Jasa, Transportasi, Pendidikan, dan Perbankan. Aktivitas yang terdapat di dalam sub pusat antara lain pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan.

PERMASALAHAN

PERKOTAAN

Kesesuaian Lahan

Masih terdapat perumahan yang dibangun di sempadan Sungai Dengkeng seluas 4,2 Ha, sehingga berpotensi bajir pada permukiman. Seharusnya sepanjang Sungai Dengkeng sejauh 50 meter merupakan daerah lindung lokal dan fungsi lindung lokal yaitu sebagai upaya melindungi sungai agar limpasan atau luapan air tidak langsung mengenai perumahan.

Elemen Perkotaan

Terdapat permasalahan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan dan backlog. Terdpaat RTLH sebanyak 619 unit berdasarkan data dari desa per desa yang ada di Kawasan Perkotaan Cawas. Jumlah RTLH terbanyak terdapat di Desa Cawas yaitu sebanyak 520 unit rumah. Sedangkan untuk masalah backlog di kawasan perkotaan ada 1887 unit rumah.

Pola Pergerakan

Permasalahan yang terjadi pada aspek pola pergerakan di Kawasan Perkotaan Cawas yaitu masih terdapatnya permukiman yang jauh dari tempat aktifitas yaitu lebih dari 2 km untuk menjangkaunya. Masyarakat Perkotaan Cawas yang rumahnya jauh dari tempat aktifitas kawasan perkotaan , mereka akan lebih memilih melakukan pergerakan ke kawasan perkotan lain yang lebih dekat.  

Kegiatan Aktivitas

Bertempat tinggal

Terdapat 45% penduduk di kawasan perkotaan cawas masih bertempat tinggal di rumah yang tidak sehat.

​

Bekerja

Terdapat 50,15% penduduk kawasan perkotaan cawas bermata pencaharian sebagai petani. Mayoritas masyarakat perkotaan seharusnya bekerja pada sektor non pertanian pada aspek perdagangan dan jasa.

​

Berekreasi

Kurang terpenuhinya kebutuhan rekreasi yang beragam di Kawasan Perkotaan Cawas sehingga masyarakat lebih memilih keluar Cawas untuk mencari tempat rekreasi yang cocok untuk diakses oleh semua.

ISU PERENCANAAN KAWASAN PERKOTAAN

Belum Terpenuhinya Kebutuhan Perumahan Layak Huni yang didukung dengan Kelengkapan Fasilitas Perkotaan yang Memadai di Kawasan Perkotaan Cawas 

©2019 by Be Cawas Ceria. Proudly created with Wix.com

bottom of page